Ada hati yang harus kamu jaga.
Siapa?
Orang Tua.
Mereka membesarkanmu dengan sepenuh hati.
Ibumu,
Ia yang melahirkanmu dengan sejuta pengorbanan.
Ia selalu jadi yang pertama mendekapmu ketika kamu jatuh.
Ayahmu,
Ia yang bekerja tanpa lelah dari pagi hingga malam menjelang.
Ia selalu jadi yang pertama membelamu ketika orang lain mengejekmu.
Mereka menghardik bukan karena membenci,
Tapi karena kita salah, maka kita harus dibenarkan.
Mereka selalu menasehati bukan karena merasa paling benar,
Tapi karena mereka pernah jadi kita.
Dan mereka menginginkan kita lebih baik darinya.
Tapi, bagaimana dengan kita?
Kita marah saat mereka marah.
Kita bosan mendengarkan nasehat mereka yang itu-itu saja, setiap hari.
Mereka meluangkan waktu untuk bercerita dan bermain saat kita kecil.
Saat kita mulai dewasa, dan mereka beranjak tua, apa yang kita lakukan?
Kita lupa.
Lupa bahwa mereka selalu menunggu kepulangan kita ke rumah.
Ketika mereka membuka pintu kamar dan mengajak berbicara,
Apa yang kita katakan?
"Aku cape, mau istirahat. Nanti aja."
Ketika hari libur tiba, mereka mengajak kita untuk berbincang, sekedar duduk-duduk santai menikmati hari di depan televisi. Bersama-sama.
Tapi apa yang kita katakan?
"Aku pergi dulu ya, mau main sama teman."
Lalu, dari 7 hari yang kita miliki setiap minggunya,
Hari apa yang kita gunakan untuk berbagi dengannya?
Kapan waktu yang tepat untuk bersenda gurau dengannya?
Mereka membesarkan kita bukan hanya untuk melihat kita menjadi orang sukses.
Mereka membesarkan kita untuk menjadikan teman bercerita dan bertukar pikiran.
Ini 2017,
Kita tinggal di rumah yang sama.
Tapi, kita sibuk dengan handphone dan semua kesibukan di dalam kamar.
Dan mereka?
Menanti di ruang tv, menunggu kita keluar kamar dan bergabung bersama.
Tapi kita?
Sibuk dengan dunia maya.
Sibuk bercengkrama dengan teman-teman.
Padahal mereka selalu mengetuk pintu kamar,
Berharap kita mau membukanya untuk mereka.
Kita terlalu sering memikirkan hati orang lain, terlebih yang dicintai.
Tapi kita lupa, untuk menjaga hati orang yang selalu menyanyangi dan mencintai kita.
Iya, mereka.
Semoga, Allah masih memberikan kita kesempatan untuk berbagi dan berbakti kepada mereka.
AAMIIN.
Siapa?
Orang Tua.
Mereka membesarkanmu dengan sepenuh hati.
Ibumu,
Ia yang melahirkanmu dengan sejuta pengorbanan.
Ia selalu jadi yang pertama mendekapmu ketika kamu jatuh.
Ayahmu,
Ia yang bekerja tanpa lelah dari pagi hingga malam menjelang.
Ia selalu jadi yang pertama membelamu ketika orang lain mengejekmu.
Mereka menghardik bukan karena membenci,
Tapi karena kita salah, maka kita harus dibenarkan.
Mereka selalu menasehati bukan karena merasa paling benar,
Tapi karena mereka pernah jadi kita.
Dan mereka menginginkan kita lebih baik darinya.
Tapi, bagaimana dengan kita?
Kita marah saat mereka marah.
Kita bosan mendengarkan nasehat mereka yang itu-itu saja, setiap hari.
Mereka meluangkan waktu untuk bercerita dan bermain saat kita kecil.
Saat kita mulai dewasa, dan mereka beranjak tua, apa yang kita lakukan?
Kita lupa.
Lupa bahwa mereka selalu menunggu kepulangan kita ke rumah.
Ketika mereka membuka pintu kamar dan mengajak berbicara,
Apa yang kita katakan?
"Aku cape, mau istirahat. Nanti aja."
Ketika hari libur tiba, mereka mengajak kita untuk berbincang, sekedar duduk-duduk santai menikmati hari di depan televisi. Bersama-sama.
Tapi apa yang kita katakan?
"Aku pergi dulu ya, mau main sama teman."
Lalu, dari 7 hari yang kita miliki setiap minggunya,
Hari apa yang kita gunakan untuk berbagi dengannya?
Kapan waktu yang tepat untuk bersenda gurau dengannya?
Mereka membesarkan kita bukan hanya untuk melihat kita menjadi orang sukses.
Mereka membesarkan kita untuk menjadikan teman bercerita dan bertukar pikiran.
Ini 2017,
Kita tinggal di rumah yang sama.
Tapi, kita sibuk dengan handphone dan semua kesibukan di dalam kamar.
Dan mereka?
Menanti di ruang tv, menunggu kita keluar kamar dan bergabung bersama.
Tapi kita?
Sibuk dengan dunia maya.
Sibuk bercengkrama dengan teman-teman.
Padahal mereka selalu mengetuk pintu kamar,
Berharap kita mau membukanya untuk mereka.
Kita terlalu sering memikirkan hati orang lain, terlebih yang dicintai.
Tapi kita lupa, untuk menjaga hati orang yang selalu menyanyangi dan mencintai kita.
Iya, mereka.
Semoga, Allah masih memberikan kita kesempatan untuk berbagi dan berbakti kepada mereka.
AAMIIN.
Jangan pernah membuat mereka menangis.
Karena air matanya, terlalu berharga untuk kita biarkan jatuh.
Komentar
Posting Komentar